Tak lama setelah mendapatkan gelar dari "Universitas Babak Belur," dan memutuskan untuk memanfaatkan hikmah dari kegagalannya menggeluti bisnis emas, dia beruntung bisa menghadiri sebuah acara yang membuktikan padanya bahwa kata "TIDAK" belum tentu berarti gagal.
pada suatu sore dia tengah membantu pamannya menggiling gandum di sebuah penggilingan kuno. pamannya memiliki lahan pertanian besar yang juga ditinggali oleh banyak buruh tani. Tiba-tiba pintu terbuka dan masuk seorang bocah perempuan kecil, anak seorang buruh tani, yang melangkah dengan tenang dan berdiri di dekat pintu.
pamannya menoleh kepada anak itu dan menghardik dengan kasar,"Kau mau apa?"
Dengan takut anak itu menyahut,"Aku disuruh ibu minta uang limapuluh sen."
"Tidak," bentak sang paman dengan ketus, "sekarang pulanglah."
"Baik, tuan," Sahut anak kecil itu. Tapi dia tidak juga beranjak. Sang paman meneruskan pekerjaannya, dan saking sibuknya dia tak sempat melihat si bocah kecil yang tetap saja diam ditempatnya. ketika akhirnya dia melihat anak itu masih berdiri di sana, dia membentak dengan garang, "sudah kubilang, pulanglah! atau mau kupukul?"
Anak itu lagi-lagi bilang "ya," tapi tak selangkahpun beringsut dari tempatnya.
Sang paman membanting sekarung gandum yang sedianya akan dia tuang ke atas batu penggilingan,lalu memungut sebilah kayu dan menghampiri anak itu dengan wajah sangat murka.
Darby menahan napas. Hatinya yakin dia akan segera melihat adegan pembantaian. Dia tahu benar, pamannya itu mudah naik pitam. Ketika sang paman sudah sampai di tempat gadis cilik itu berdiri, tanpa di duga bocah kecil itu dengan sigap melangkah maju, menatap tajam mata sang paman dan berteriak sampai serak "IBUKU MINT LIMAPULUH SEN!"
Hidup memang aneh, dan sering sulit sekali di mengerti! kesuksesan dan kegagalan sering berpangkal dari pengalaman-pengalaman yang sepele. Pengalaman Tn Darby adalah suatu yang sangat lumrah dan sepele, namun sarat dengan jawaban tentang takdir di dalam kehidupannya. Oleh karenanya kedua kisah itu baginya sama pentingnya dengan kehidupan itu sendiri. Dia memetik untuk dari dua kejadian dramatis itu, karena dia berhasil menganalisanya dan memeras sari terpenting di balik kisahnya. Tapi bagaimana dengan orang yang sama sekali tak sempat dan tak mau mengkaji kegagalan demi mencari pelajaran moral yang akan membuka jalan ke arah keberhasilan? Dari mana dan bagaimana dia harus belajar seni menyiasati kekalahan dan mengubahnya menjadi batu loncatan menuju peluang sukses?
pada suatu sore dia tengah membantu pamannya menggiling gandum di sebuah penggilingan kuno. pamannya memiliki lahan pertanian besar yang juga ditinggali oleh banyak buruh tani. Tiba-tiba pintu terbuka dan masuk seorang bocah perempuan kecil, anak seorang buruh tani, yang melangkah dengan tenang dan berdiri di dekat pintu.
pamannya menoleh kepada anak itu dan menghardik dengan kasar,"Kau mau apa?"
Dengan takut anak itu menyahut,"Aku disuruh ibu minta uang limapuluh sen."
"Tidak," bentak sang paman dengan ketus, "sekarang pulanglah."
"Baik, tuan," Sahut anak kecil itu. Tapi dia tidak juga beranjak. Sang paman meneruskan pekerjaannya, dan saking sibuknya dia tak sempat melihat si bocah kecil yang tetap saja diam ditempatnya. ketika akhirnya dia melihat anak itu masih berdiri di sana, dia membentak dengan garang, "sudah kubilang, pulanglah! atau mau kupukul?"
Anak itu lagi-lagi bilang "ya," tapi tak selangkahpun beringsut dari tempatnya.
Sang paman membanting sekarung gandum yang sedianya akan dia tuang ke atas batu penggilingan,lalu memungut sebilah kayu dan menghampiri anak itu dengan wajah sangat murka.
Darby menahan napas. Hatinya yakin dia akan segera melihat adegan pembantaian. Dia tahu benar, pamannya itu mudah naik pitam. Ketika sang paman sudah sampai di tempat gadis cilik itu berdiri, tanpa di duga bocah kecil itu dengan sigap melangkah maju, menatap tajam mata sang paman dan berteriak sampai serak "IBUKU MINT LIMAPULUH SEN!"
Hidup memang aneh, dan sering sulit sekali di mengerti! kesuksesan dan kegagalan sering berpangkal dari pengalaman-pengalaman yang sepele. Pengalaman Tn Darby adalah suatu yang sangat lumrah dan sepele, namun sarat dengan jawaban tentang takdir di dalam kehidupannya. Oleh karenanya kedua kisah itu baginya sama pentingnya dengan kehidupan itu sendiri. Dia memetik untuk dari dua kejadian dramatis itu, karena dia berhasil menganalisanya dan memeras sari terpenting di balik kisahnya. Tapi bagaimana dengan orang yang sama sekali tak sempat dan tak mau mengkaji kegagalan demi mencari pelajaran moral yang akan membuka jalan ke arah keberhasilan? Dari mana dan bagaimana dia harus belajar seni menyiasati kekalahan dan mengubahnya menjadi batu loncatan menuju peluang sukses?
sumber :
Buku Think and grow rich