Selama berabad-abad lamanya para pemuka agama tak henti menyerukan dan menghimbau umat manusia agar "meyakini" ajaran agama ini dan itu, namun mereka tak pernah menunjukkan bagaiman cara meyakini agama. Mereka tak mengatakan bahwa keyakinan adalah kondisi pikiran yang dapat diciptakan melalui otosugesti.
Dengan bahasa yang dapat dipahami siapa saja, kami akan mendeskripsikan prinsip membangun KEYAKINAN jika keyakinan itu belum ada.
Yakinlah pada diri Anda sendiri, Yakinlah pada yang MAHA BESAR.
sebelum kita mulai, kami ingatkan lagi bahwa :
Dengan bahasa yang dapat dipahami siapa saja, kami akan mendeskripsikan prinsip membangun KEYAKINAN jika keyakinan itu belum ada.
Yakinlah pada diri Anda sendiri, Yakinlah pada yang MAHA BESAR.
sebelum kita mulai, kami ingatkan lagi bahwa :
- Keyakinan adalah "Obat yang berasal dari luar diri" yang akan memberikan kehidupan, kekuatan dan dorongan kepada impuls pikiran anda!
- Keyakinan adalah langkah awal untuk mengumpulkan kekayaan!
- Keyakinan adalah dasar dari semua "mukjizat," dan semua misteri yang tak dapat di analisa menurut kaidah-kaidah ilmu pengetahuan!
- Keyakinan adalah satu-satunya obat penawar KEGAGALAN
- Keyakinan bisa diibaratkan sebuah unsur kimia yang jika dicampur dengan doa akan menciptakan komunikasi langsung dengan sang maha cerdas dan Bijaksana
- Keyakinan merupakan unsur yang mengubah getar-getar pikiran dari dalam benak manusia, menjadi semangat.
- Keyakinan adalah satu-satunya sarana untuk mengendalikan dan menggunakan kekuatan kosmis yang berasal dari sang maha cerdas lagi bijaksana.
Semua butir pernyataan di atas dapat di buktikan. Bukti-bukti itu cukup sederhana dan mudah ditunjukkan. semua itu sudah terkandung di dalam prinsip otosugesti. Oleh karenanya, mari sekarang kita fokuskan pikiran pada prinsip otosugesti, membahasnya lebih dalam dan mencari tahu apa saja yang dapat diciptakannya.
Sudah kita ketahui bahwa orang pada akhirnya akan meyakini semua pernyataan yang dia ulang-ulang sendiri, entah pernyataan itu akhirnya akan diterimanya sendiri, bahkan di YAKININYA sebagai kebenaran. Kita menjadi apa adanya seperti sekarang ini dikarenakan PIKIRAN-PIKIRAN DOMINAN yang kita biarkan menguasai benak kita. Pikiran-pikiran yang sengaja dibiarkan hidup dari dalam benak, didukung dengan sepenuh hati dan dibiarkan bercampur dengan salah satu unsur emosi akanmenjadi kekuatan pendorong dahsyat yang akan menguasai setiap gerak-gerik, tabiat dan perbuatan kita.