Mungkin pertanyaan paling mendasar dan paling mengganjal dalam hati anda dari tadi. Namun syukurlah anda masih memiliki satu lagi kualitas orang sukses yakni bersikap open minded. Hingga anda sampai pada bagian ini. Saya harap anda terus mempertahankan kualitas itu.
Nah, saya akan menjawab ganjalan hati anda itu sekarang juga. Dan bersyukurlah bahwa pretending atau berpura-pura sama sekali tak berarti berbohong. Pretending Power yang ditekankan dalam buku ini adalah berpura-pura pada keaslian bukan pada kebohongan.
Saya sama sekali tak ingin anda berbohong pada siapapun tentang apapun khususnya pada diri anda sendiri. Kebohongan bukan kualitas karakter sukses, maka tak boleh ada kebohongan dalam upaya kita meraih mimpi.
Pretending Power hakekatnya adalah cara untuk mengeksekusi mimpi dengan lebih mudah, asyik, menarik, cepat, dan benar. Karena yang anda impikan sebenarnya adalah pribadinya, maka berpura-pura menjadi pribadi impian itu mustahil merupakan kebohongan.
Ingatlah kata Martin Luther King, Jr. di atas bahwa tugas kita adalah melakukan apa yang benar. Dan inilah dasar pretending.
Singkatnya, meskipun anda berpura-pura, namun anda berpura-pura menjadi pribadi yang baik, pada akhirnya akan benar-benar membuat anda menjadi pribadi yang baik.
OK, tak ada kebohongan, tapi pertanyaan anda selanjutnya mungkin adalah apakah pretending berarti tidak menjadi diri sendiri? Jawabannya adalah.