Depresi ekonomi pada tahun 1930 an membuat manusia sejagad nyaris memahami kekuatan-kekuatan yang tak nampak dan sulit dijelaskan. Selama berabad-abad manusia hanya mempercayai indera badaniah mereka, membatasi pengetahuan mereka pada subyek-subyek sains yang berkutat dengan berbagai obyek dan fenomena yang dapat dilihat, disentuh, ditimbang dan diukur.
Kini bersama-sama kita memasuki sebuah era paling mengagumkan yang akan mengajarkan sesuatu tentang kekuatan tak nampak yang berasal dari jagad di sekeliling kita. Mungkin setelah melewati era tersebut kita akan mengetahui bahwa "diri kita yang lain" justru lebih perkasa dari raga kita yang terlihat pada saat kita bercermin.
kadang-kadang kita terlalu menyepelekan hal-hal tak kasat mata benda-benda yang tak tertangkap oleh segenap kemampuan inderawi kita. Namun hendaknya diingat bahwa kita semua dikendalikan oleh berbagai kekuatan yang tak terlihat dan sulit dijelaskan.
Semua manusia di jagad ini tak memiliki kekuatan untuk menghadapi atau mengendalikan kekuatan tak kasat mata yang menggerakan ombak di lautan. Alih-alih menguasai atau mengendalikannya, benak manusia tak pernah mampu memahami kekuatan gravitasi yang tak mengambang di udara, dan menjaga agar kita tak terlempar ke angkasa. Kita semuanya takluk kepada kekuatan tak terlihat yang mendorong badai dan angin topan, dan kita sama sekali tak berdaya jika berhadapan dengan kekuatan listrik. Bahkan banyak di antara kita yang tak mengerti apakah listrik itu, dari mana dia berasal dan untuk apa dia ada! ketidak tahuan kita akan hal-hal yang tak kasat mata seakan tak pernah ada habisnya. Kita tak memahami kekuatan tak nampak ( serta kecerdasan) yang terkandung di dalam tanah kekuatan yang menghasilkan setiap biji, buah dan umbi-umbian yang kita makan, setiap helai benang yang di tenun menjadi penutup tubuh kita, dan setiap lembar uang di saku kita.
Kini bersama-sama kita memasuki sebuah era paling mengagumkan yang akan mengajarkan sesuatu tentang kekuatan tak nampak yang berasal dari jagad di sekeliling kita. Mungkin setelah melewati era tersebut kita akan mengetahui bahwa "diri kita yang lain" justru lebih perkasa dari raga kita yang terlihat pada saat kita bercermin.
kadang-kadang kita terlalu menyepelekan hal-hal tak kasat mata benda-benda yang tak tertangkap oleh segenap kemampuan inderawi kita. Namun hendaknya diingat bahwa kita semua dikendalikan oleh berbagai kekuatan yang tak terlihat dan sulit dijelaskan.
Semua manusia di jagad ini tak memiliki kekuatan untuk menghadapi atau mengendalikan kekuatan tak kasat mata yang menggerakan ombak di lautan. Alih-alih menguasai atau mengendalikannya, benak manusia tak pernah mampu memahami kekuatan gravitasi yang tak mengambang di udara, dan menjaga agar kita tak terlempar ke angkasa. Kita semuanya takluk kepada kekuatan tak terlihat yang mendorong badai dan angin topan, dan kita sama sekali tak berdaya jika berhadapan dengan kekuatan listrik. Bahkan banyak di antara kita yang tak mengerti apakah listrik itu, dari mana dia berasal dan untuk apa dia ada! ketidak tahuan kita akan hal-hal yang tak kasat mata seakan tak pernah ada habisnya. Kita tak memahami kekuatan tak nampak ( serta kecerdasan) yang terkandung di dalam tanah kekuatan yang menghasilkan setiap biji, buah dan umbi-umbian yang kita makan, setiap helai benang yang di tenun menjadi penutup tubuh kita, dan setiap lembar uang di saku kita.
