The Law of Attraction atau "The Attractor Factor", bekerja di dalam sebuah sistem kesempurnaan-Nya yaitu "The Law of Universe". The Law of Universe itu sendiri di antaranya adalah:
01. Hukum Kreasi, Hukum Keikhlasan (The Law of Creation)
02. Hukum Perwakilan (The Law of Representativeness)
03. Hukum Stamina (The Law of Endurance and Gratitude)
04. Hukum Keseimbangan (The Law of Balance)
05. Hukum Pertumbuhan (The Law of Growth)
06. Hukum Istirahat (The Law of Rest)
07. Hukum Atropi (The Law of Atrophy)
08. Hukum Gerak (The Law of Vibration)
09. Hukum Sebab-Akibat (The Law of Cause and Effect)
10. Hukum Efek Kumulatif (The Law of Cummulative Effect)
11. Hukum Mentalitas (The Law of Mentalism)
12. Hukum Koresponden (The Law of Correspondence)
13. Hukum Polaritas (The Law of Polarity)
14. Hukum Ritme (The Law of Rhytm)
15. Hukum Gender, Hukum Pasangan (The Law of Gender and Compliment)
16. Hukum Penundaan (The Law of Delay)
17. ... (Wallahu'alam)
THE LAW OF ATTRACTION - BASIC PRINCIPLES
The Law of Attraction bekerja dengan dua prinsip yaitu:
“Everything draws to itself that which is like itself.”
“Whatever you hold in your mind, your body moves toward.”
Everything draws to itself that which is like itself
Menurut hukum ini, segala sesuatu di alam semesta, akan tertarik atau mengelompok dan tersedot kepada sesuatu yang mirip atau serupa. Manusia berkumpul dengan manusia, sapi dengan sapi, air dengan air dan seterusnya. Orang kaya berkumpul dengan orang kaya, orang miskin dengan orang miskin, pecandu narkoba dengan pecandu narkoba, rocker dengan rocker dan seterusnya. Jika Anda ingin sukses, dengan siapa Anda mestinya berkumpul?
Bagaimana dengan alam semesta, apakah alam semesta juga akan tertarik kepada Anda? Ya! Jika Anda punya karakteristik yang sama atau serupa dengannya. Gambaran mudahnya seperti ini.
Sebuah ruangan berukuran 4 x 4 meter yang Anda lihat, jelas lebih besar dari pada kepala Anda yang hanya berdiameter 30 sampai 40 sentimeter saja. Ruangan itu nggak bakal muat di dalam kepala Anda. Bagaimana ruangan itu beserta seluruh isinya bisa ada di dalam kepala Anda? Ruangan itu beserta seluruh isinya, akan disedot dan ditarik ke dalam kepala Anda, melalui mekanisme visualisasi. Anda seperti memotret ruangan itu.
Uniknya, apa yang tercetak di kepala Anda, bukan hanya gambarannya, akan tetapi juga suasana, mood dan perasaannya sekaligus. Bahkan, Anda juga akan menyedot atau menarik suara dan bau yang ada di ruangan itu. Cobalah ingat kembali sebuah situasi di suatu tempat, Anda akan membuktikannya. Yang namanya realita, adanya di kepala Anda.
Sebuah bintang Anda teropong lewat teleskop. Bintang itu berjarak 20 tahun cahaya. Artinya, apa yang Anda lihat pada detik itu, adalah keadaan bintang yang bersangkutan, dua puluh tahun yang lalu. Jika bintang itu ternyata sudah meledak sepuluh tahun yang lalu, maka apa yang Anda lihat adalah sesuatu yang sudah tidak ada kini. Bintang itu sekarang, hanya ada di kepala Anda sedangkan di langit sana sudah tidak ada.
Salah satu energi terbesar di alam semesta, adanya justru pada diri Anda. Yaitu, pikiran Anda. Besar mana, energi bom nuklir, atau energi pikiran orang-orang yang membuatnya? Hanya dengan sebuah tombol merah seukuran jempol, bom itu bisa dibuat berfungsi atau tidak berfungsi.
Untuk sebuah realita yang Anda bahkan belum pernah menemukannya, berlaku juga hukum yang sama. Cobalah Anda visualisasikan sebuah situasi, di mana Anda bisa melihat dan merasakan mood yang sangat nyaman, aman dan tenteram. Dengan durasi tertentu plus sikap “allowing” yang tepat, Anda akan mulai merasakan betapa kenyamanan, ketenteraman dan keamanan itu sedemikian nyata. (Jangan sering-sering ya? Nanti nyandu.)
Jika Anda sudah berhasil mencapai tingkatan itu, dan kemudian Anda ingin benar-benar merealisasikannya, maka Anda akan bergerak menuju hukum yang kedua.
Whatever you hold in your mind, your body moves toward
Dalam hal ini, diri Andalah yang ditarik menuju ke sebuah situasi atau keadaan yang memang Anda inginkan. Menurut Anthony Robbins, emosi adalah energi yang sangat besar. Dan dengan rasionalisasi yang tepat, Anda bisa mentransformasi energi itu menjadi realitas yang Anda inginkan. Anda akan bergerak dan bertindak menuju apapun yang menjadi target Anda.
Seorang petinju, membayangkan dirinya menjadi juara. Kemudian, ia berlatih keras agar dirinya menjadi sesuai dengan gambaran “sang juara”. Itulah the attractor factor. Apa yang ada dalam pikiran Anda, akan menarik Anda kepadanya. Apa yang penting, seberapa besar tarikannya dan bukan seberapa besar dorongannya.
Jika Anda mengandalkan dorongannya, alias Anda mengandalkan tubuh fisik Anda, Anda akan gagal. Sebab fisik Anda terbatas. Sebaliknya, jika Anda mengandalkan tarikannya, alias proyeksi Anda atau visualisasi Anda, Anda akan berhasil. Asal, Anda konsisten dengan semua hukum-hukum lainnya.
Jika Anda ikutan MLM, Anda mungkin masih ingat ini. Anda diberi sebuah buku, formulir atau media apapun, untuk menuangkan gambaran kesuksesan Anda. Bisa berupa kalimat atau foto-foto. Foto sebuah rumah idaman, mobil mewah, kolam renang, atau pantai dan sebagainya. Itu contohnya.
Begitu pula, hukum-hukum itu jugalah yang melahirkan istilah dan kalimat seperti ini:
“Fake it till you make it”
“Mau sukses bersikaplah sukses”
“Mirroring and matching”
“Levelling”
“Prospecting”
“Targeting”
“Handling objection”
“Marketing”
“Latihan, latihan, latihan”
“The Law of Attraction” berfungsi dengan dua mekanisme. Yang pertama Anda menarik alam semesta, dan yang kedua alam semesta menarik Anda. Di mana peran Anda? Pertama, Anda membuat situasi diri Anda seharmonis dan seselaras mungkin dengan alam semesta. Kedua, Anda membuat situasi diri Anda seharmonis dan seselaras mungkin dengan situasi target Anda.
Prinsip-prinsip turunan ini perlu Anda ingat.
Berilah bobot yang lebih besar untuk tarikan daripada dorongan. Tarikan itu adalah pikiran, niat, cita-cita dan visualisasi kesuksesan Anda. Sedangkan dorongan, itu namanya “gwa kang” alias fisik Anda. Perbesar daya tarik pikiran Anda terhadap alam semesta di luar diri Anda. Perbesar daya tarik pikiran Anda terhadap fisik Anda. Proporsikan dengan benar daya tarik Anda dengan daya tampung Anda.
Waspadalah. Menarik alam semesta melebihi daya tampung Anda, bisa membuat Anda gila. Ingat kejadian orang yang ‘ngelmu’ dan kemudian malah gila? Menarik fisik Anda melebihi kemampuannya, bisa membuat Anda sakit. Yang Anda tarik malah kuman tipus. Koq bisa? Ya! Ini namanya inharmonis atau tidak selaras. Kalo bunuh diri? Itu mah melanggar hukum 1, 2, dan 3 alias kurang iman.
Satu lagi, “The law of Attraction” bekerja secara netral baik untuk hal positif maupun untuk hal negatif. Bagaimana Anda mau memulainya, mengisi kepala Anda dengan yang negatif, atau yang positif? Mana yang mau Anda tarik?
Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.
Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com
01. Hukum Kreasi, Hukum Keikhlasan (The Law of Creation)
02. Hukum Perwakilan (The Law of Representativeness)
03. Hukum Stamina (The Law of Endurance and Gratitude)
04. Hukum Keseimbangan (The Law of Balance)
05. Hukum Pertumbuhan (The Law of Growth)
06. Hukum Istirahat (The Law of Rest)
07. Hukum Atropi (The Law of Atrophy)
08. Hukum Gerak (The Law of Vibration)
09. Hukum Sebab-Akibat (The Law of Cause and Effect)
10. Hukum Efek Kumulatif (The Law of Cummulative Effect)
11. Hukum Mentalitas (The Law of Mentalism)
12. Hukum Koresponden (The Law of Correspondence)
13. Hukum Polaritas (The Law of Polarity)
14. Hukum Ritme (The Law of Rhytm)
15. Hukum Gender, Hukum Pasangan (The Law of Gender and Compliment)
16. Hukum Penundaan (The Law of Delay)
17. ... (Wallahu'alam)
THE LAW OF ATTRACTION - BASIC PRINCIPLES
The Law of Attraction bekerja dengan dua prinsip yaitu:
“Everything draws to itself that which is like itself.”
“Whatever you hold in your mind, your body moves toward.”
Everything draws to itself that which is like itself
Menurut hukum ini, segala sesuatu di alam semesta, akan tertarik atau mengelompok dan tersedot kepada sesuatu yang mirip atau serupa. Manusia berkumpul dengan manusia, sapi dengan sapi, air dengan air dan seterusnya. Orang kaya berkumpul dengan orang kaya, orang miskin dengan orang miskin, pecandu narkoba dengan pecandu narkoba, rocker dengan rocker dan seterusnya. Jika Anda ingin sukses, dengan siapa Anda mestinya berkumpul?
Bagaimana dengan alam semesta, apakah alam semesta juga akan tertarik kepada Anda? Ya! Jika Anda punya karakteristik yang sama atau serupa dengannya. Gambaran mudahnya seperti ini.
Sebuah ruangan berukuran 4 x 4 meter yang Anda lihat, jelas lebih besar dari pada kepala Anda yang hanya berdiameter 30 sampai 40 sentimeter saja. Ruangan itu nggak bakal muat di dalam kepala Anda. Bagaimana ruangan itu beserta seluruh isinya bisa ada di dalam kepala Anda? Ruangan itu beserta seluruh isinya, akan disedot dan ditarik ke dalam kepala Anda, melalui mekanisme visualisasi. Anda seperti memotret ruangan itu.
Uniknya, apa yang tercetak di kepala Anda, bukan hanya gambarannya, akan tetapi juga suasana, mood dan perasaannya sekaligus. Bahkan, Anda juga akan menyedot atau menarik suara dan bau yang ada di ruangan itu. Cobalah ingat kembali sebuah situasi di suatu tempat, Anda akan membuktikannya. Yang namanya realita, adanya di kepala Anda.
Sebuah bintang Anda teropong lewat teleskop. Bintang itu berjarak 20 tahun cahaya. Artinya, apa yang Anda lihat pada detik itu, adalah keadaan bintang yang bersangkutan, dua puluh tahun yang lalu. Jika bintang itu ternyata sudah meledak sepuluh tahun yang lalu, maka apa yang Anda lihat adalah sesuatu yang sudah tidak ada kini. Bintang itu sekarang, hanya ada di kepala Anda sedangkan di langit sana sudah tidak ada.
Salah satu energi terbesar di alam semesta, adanya justru pada diri Anda. Yaitu, pikiran Anda. Besar mana, energi bom nuklir, atau energi pikiran orang-orang yang membuatnya? Hanya dengan sebuah tombol merah seukuran jempol, bom itu bisa dibuat berfungsi atau tidak berfungsi.
Untuk sebuah realita yang Anda bahkan belum pernah menemukannya, berlaku juga hukum yang sama. Cobalah Anda visualisasikan sebuah situasi, di mana Anda bisa melihat dan merasakan mood yang sangat nyaman, aman dan tenteram. Dengan durasi tertentu plus sikap “allowing” yang tepat, Anda akan mulai merasakan betapa kenyamanan, ketenteraman dan keamanan itu sedemikian nyata. (Jangan sering-sering ya? Nanti nyandu.)
Jika Anda sudah berhasil mencapai tingkatan itu, dan kemudian Anda ingin benar-benar merealisasikannya, maka Anda akan bergerak menuju hukum yang kedua.
Whatever you hold in your mind, your body moves toward
Dalam hal ini, diri Andalah yang ditarik menuju ke sebuah situasi atau keadaan yang memang Anda inginkan. Menurut Anthony Robbins, emosi adalah energi yang sangat besar. Dan dengan rasionalisasi yang tepat, Anda bisa mentransformasi energi itu menjadi realitas yang Anda inginkan. Anda akan bergerak dan bertindak menuju apapun yang menjadi target Anda.
Seorang petinju, membayangkan dirinya menjadi juara. Kemudian, ia berlatih keras agar dirinya menjadi sesuai dengan gambaran “sang juara”. Itulah the attractor factor. Apa yang ada dalam pikiran Anda, akan menarik Anda kepadanya. Apa yang penting, seberapa besar tarikannya dan bukan seberapa besar dorongannya.
Jika Anda mengandalkan dorongannya, alias Anda mengandalkan tubuh fisik Anda, Anda akan gagal. Sebab fisik Anda terbatas. Sebaliknya, jika Anda mengandalkan tarikannya, alias proyeksi Anda atau visualisasi Anda, Anda akan berhasil. Asal, Anda konsisten dengan semua hukum-hukum lainnya.
Jika Anda ikutan MLM, Anda mungkin masih ingat ini. Anda diberi sebuah buku, formulir atau media apapun, untuk menuangkan gambaran kesuksesan Anda. Bisa berupa kalimat atau foto-foto. Foto sebuah rumah idaman, mobil mewah, kolam renang, atau pantai dan sebagainya. Itu contohnya.
Begitu pula, hukum-hukum itu jugalah yang melahirkan istilah dan kalimat seperti ini:
“Fake it till you make it”
“Mau sukses bersikaplah sukses”
“Mirroring and matching”
“Levelling”
“Prospecting”
“Targeting”
“Handling objection”
“Marketing”
“Latihan, latihan, latihan”
“The Law of Attraction” berfungsi dengan dua mekanisme. Yang pertama Anda menarik alam semesta, dan yang kedua alam semesta menarik Anda. Di mana peran Anda? Pertama, Anda membuat situasi diri Anda seharmonis dan seselaras mungkin dengan alam semesta. Kedua, Anda membuat situasi diri Anda seharmonis dan seselaras mungkin dengan situasi target Anda.
Prinsip-prinsip turunan ini perlu Anda ingat.
Berilah bobot yang lebih besar untuk tarikan daripada dorongan. Tarikan itu adalah pikiran, niat, cita-cita dan visualisasi kesuksesan Anda. Sedangkan dorongan, itu namanya “gwa kang” alias fisik Anda. Perbesar daya tarik pikiran Anda terhadap alam semesta di luar diri Anda. Perbesar daya tarik pikiran Anda terhadap fisik Anda. Proporsikan dengan benar daya tarik Anda dengan daya tampung Anda.
Waspadalah. Menarik alam semesta melebihi daya tampung Anda, bisa membuat Anda gila. Ingat kejadian orang yang ‘ngelmu’ dan kemudian malah gila? Menarik fisik Anda melebihi kemampuannya, bisa membuat Anda sakit. Yang Anda tarik malah kuman tipus. Koq bisa? Ya! Ini namanya inharmonis atau tidak selaras. Kalo bunuh diri? Itu mah melanggar hukum 1, 2, dan 3 alias kurang iman.
Satu lagi, “The law of Attraction” bekerja secara netral baik untuk hal positif maupun untuk hal negatif. Bagaimana Anda mau memulainya, mengisi kepala Anda dengan yang negatif, atau yang positif? Mana yang mau Anda tarik?
Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.
Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://milis-bicara.blogspot.com