“It is difficult to say what is impossible, for the dream of yesterday is the hope of today and the reality of tomorrow. – Sulit mengkategorikan apa saja yang tergolong tidak mungkin dapat diwujudkan, karena impian di masa lalu adalah harapan di masa sekarang dan merupakan realitas di masa yang akan datang.”
Robert H. Goddard
Ketika pertama kali Walt Disney mencari pinjaman uang untuk membangun sarana bermain untuk anak-anak di Orange County, California, tidak seorangpun menanggapinya. Mickey Mouse pun dulu dianggap hanya lelucon orang gila. Begitu pula yang terjadi pada Fred Smith. Hampir setiap orang mentertawakannya, ketika ia mendirikan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman barang, Federal Express.
Contoh lain adalah realitas keberhasilan Ross Perot yang sekarang mempunyai usaha bernilai milyaran USD. Padahal dulu ia merintis usaha tersebut hanya dengan modal 1.000 USD. Rasanya juga tidak mungkin Richard Branson kini berhasil mengembangkan bisnis transportasi udara, Virgin Airways, dan sebuah kerajaan media global hanya dalam waktu 10 tahun dan dengan modal 10.000 USD. Tidak pula ada yang mengira keputusan Ray Kroc di usia 54 tahun untuk membeli kios hambuger milik MacDonald bersaudara kini benar-benar menjadikannya milyuner sekaligus pemilik Mc Donald.
Beberapa kenyataan yang telah saya sebutkan di atas membuktikan bahwa ‘segalanya adalah mungkin’. Saya juga sudah membuktikan ‘segalanya adalah mungkin’ lewat acara Fire Walk atau berjalan di atas bara api. Acara tersebut diikuti begitu banyak peserta. Semua peserta, termasuk seorang anak berusia 9 tahunan, mendapatkan giliran menyeberang di atas api yang membara.
Seluruh peserta berhasil melewati bara api dengan kaki telanjang, dan bahkan beberapa di antara mereka justru dapat mengatasi trauma pada api setelah berhasil melewati bara api tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa ketakutan pada bara api yang panas sebenarnya hanya merupakan efek dari halusinasi pikiran belaka. Bila kita mengkondisikan pikiran bahwa kita mampu melakukan sesuatu, misalnya berjalan di atas bara api, maka tidak akan ada hal yang tidak mungkin dapat Anda lakukan atau wujudkan.
St Francis of Assisi, yang hidup diantara tahun 1181-1226 dan pendiri dari Franciscan Order, mengatakan, “Start by doing what is necessary, then what is possible, and suddenly you are doing the impossible.” Ia memberikan petunjuk bagi kita untuk dapat melakukan hal-hal yang menakjubkan. Yang pertama dan yang terpenting adalah mengawali dengan usaha sekeras mungkin. Kemudian mengerjakan dan menyelesaikan dengan baik hal-hal yang sekiranya dapat kita lakukan. Maka seketika kita akan menyadari bahwa kita sedang melakukan hal yang menakjubkan dan sebelumnya kita anggap tidak mungkin.
Semua realitas yang ada saat ini dulu juga dianggap tidak mungkin. Tetapi manusia dengan segala potensinya yang luar biasa telah dapat mewujudkan semua realitas ini. “I can't believe that God put us on this earth to be ordinary, - Saya tidak percaya bahwa Tuhan menciptakan kita di dunia ini untuk menjadi yang biasa-biasa saja,” terang Lou Holtz. Karena manusia memiliki keistimewaan tersendiri, dan sangat potensial mewujudkan impian-impiannya.
Salah satu potensi manusia yang memungkinkan segalanya dapat terwujud adalah impian itu sendiri. Keberhasilan Walt Disney, Fred Smith, Richard Branson, Ray Kroc dan lain-lain berawal dari impian. Walt Disney mengatakan, “If you can dream it, you can do it. – Jika Anda bisa memimpikannya, berarti Anda juga bisa mewujudkannya.”
Impian adalah keistimewaan manusia, karena akan mengilhami kita sebuah visi. Ketika sebuah upaya dilakukan berdasarkan visi yang jelas, maka upaya itu menjadi lebih terarah dan penuh vitalitas, dan segala bentuk tantangan tidak akan menjadi kendala yang berarti. Sehingga upaya tersebut dapat menghasilkan efek atau hasil yang optimal. Jika Anda ingin mendapatkan kemungkinan yang besar untuk hidup lebih baik dari saat ini, maka ciptakanlah impian.
Pikiran manusia akan sangat potensial untuk merealisasikan segala yang diimpikan manusia. Pikiran adalah pusat bermacam informasi dan digunakan untuk belajar dan sebagai sumber kekuatan. Bila suatu impian sudah melekat dalam pikiran, maka muncullah kekuatan yang luar biasa untuk mencoba segala kemungkinan dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai bentuk tantangan.
Keberhasilan para peserta Fire Walk melewati bara api yang panas saya kira sangat dipengaruhi oleh pikiran mereka. Susan L. Taylor menyimpulkan tentang kedahsyatan kekuatan pikiran untuk mewujudkan segala keinginan manusia. “Pikiran adalah energi. Dan Anda dapat membuat atau menghancurkan dunia dengan berpikir,” katanya. Itu berarti kemungkinan besar Anda pun bisa mewujudkan segala yang Anda impikan dan memikirkan cara-cara yang paling benar, cepat, tepat dan efisien untuk mewujudkan impian tersebut.
Impian maupun pikiran manusia memang berperan sangat penting dan potensial. Tetapi saya ingin menegaskan bahwa seberapa besar kemungkinan manusia berhasil mewujudkan apa yang ia impikan dan pikirkan juga sangat tergantung pada seberapa besar upaya manusia itu sendiri. Tidak akan pernah ada kemungkinan sebuah impian dapat terwujud tanpa upaya yang nyata.
Setiap upaya yang sungguh-sungguh akan memerlukan energi. Kita dapat membangkitkan seluruh energi yang ada di dalam diri kita dengan berpikir dan berasumsi positif saja. Bergaul dengan orang-orang yang positif dan optimis serta pekerja keras akan membentuk pola pemikiran yang positif. Sementara itu, kita juga harus mempunyai kemauan untuk melatih diri membendung segala masukan yang bersifat negatif.
Energi kita juga akan bangkit bila kita sanggup melakukan perubahan yang konstruktif. Menurut Heraclitus, “There is nothing permanent except change. – Tidak ada yang permanen di dunia ini kecuali perubahan.” Maka mulailah menciptakan perubahan secara perlahan tetapi pasti, misalnya dengan mencoba hal-hal yang baru atau belajar dan melakukan hal-hal yang lebih berarti. Dengan demikian, energi kita akan meningkat untuk berkreasi dan bertindak kreatif memperbesar kemungkinan impian segera terwujud.
Kekuatan keimanan merupakan satu hal yang paling mendasar dan potensial untuk menjadikan segalanya adalah mungkin. Kekuatan keimanan sangat memungkinkan kita berhasil membangun kesuksesan. Karena kita memiliki faktor-faktor kondusif di antaranya kemampuan untuk senantiasa bersyukur, berbesar hati, bersemangat kerja dan optimis. Seseorang yang mempunyai kekuatan keimanan mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk sukses. Sebab kekuatan keimanan yang ia miliki menjadikan dirinya mampu berpikir dan bertindak positif dan kreatif.
Inti dari uraian yang saya sampaikan bahwasannya siapapun kita sangat potensial untuk dapat hidup jauh lebih baik. Apa yang kita pikirkan dan percaya sangat menentukan kesuksesan kita. “No man is ever whipped, until he quits -- in his own mind. – Tidak pernah ada orang yang terkalahkan, hingga ia menyerah -- di dalam pikirannya sendiri,” ungkap Napoleon Hill. Karena kita semua memiliki aset yang sangat besar, di antaranya impian, pikiran, energi dan kekuatan keimanan.
Andrew Ho