Penempatan kota Mekkah sebagai tempat lahirnya seorang Muhammad sama sekali bukan tanpa alasan. Bangsa Arab pada masa itu tidaklah sebiadab yang diperkirakan oleh sebagian besar orang. Bangsa Arab memiliki pemikiran yang cerdas dan jiwa yang jernih. Mereka mempunyai daya tanggap yang kuat sepadan dengan kekuatan tekad mereka untuk membela diri. Di antara negeri-negeri di timur yang paling jernih hatinya adalah semenanjung Arabia. Semenanjung Arabia secara geografis merupakan tempat yang dikelilingi oleh benteng-benteng alam yang dapat menjaga mereka dari serangan barbarisme. Jazirah Arab terletak di tengah-tengah peradaban dan kebudayaan yang pada masa itu dunia dikuasai oleh dua negara adidaya, yaitu Persia dan Romawi, kemudian menyusul India dan Yunani.
Karakteristik bangsa Arab seperti bahan baku yang belum diolah dengan bahan lain, masih menampakkan fitrah kemanusiaan dan kecenderungan sehat dan kuat serta cenderung kepada kemanusiaan yang mulia, seperti setia, penolong, dermawan, rasa harga diri dan kesucian. Hanya saja mereka belum memiliki pengetahuan yang bisa mengungkapkan jalan ke arah itu sehingga mereka sesat, tidak bisa menemukan nilai-nilai kemanusiaan. Watak dan perangai orang-orang Arab yang terkenal setia, penyantun, toleran dan patuh kepada seorang pemimpin yang mereka anggap benar. Mereka patuh tetapi tidak mau taat pada anjuran perbuatan yang dianggap nista. Mereka mengikuti petunjuk yang baik secara sukarela dan tanpa paksaan.
Targeting yang dilakukan benar-benar merupakan perencanaan yang sempurna. Apabila Muhammad dilahirkan di daerah selain Arab, kemungkinan pertumbuhan Islam tidak akan sepesat yang kita saksikan sekarang. Pemilihan Madinah sebagai tempat pindahnya (hijrah) Muhammad pun merupakan Targeting yang telah diperhitungkan dengan sangat baik. Letak geografis Madinah merupakan pertahanan militer alam yang sangat baik. Selain itu, jazirah Arabia merupakan tempat yang sangat kondusif untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk perdagangan. Penduduk Madinah pun dikenal sebagai orang-orang yang kuat dalam mempertahankan kehormatan dan harga diri. Mereka terkenal sebagai orang yang pendiam, gigih, dan pantang menyerah.
Secara individu, Muhammad telah melakukan Targeting yang luar bisa, berbeda dengan teori Targeting yang hanya memfokuskan pada satu segmen atau komunitas. Seorang Muhammad dapat memasuki semua segmen yang ada pada masyarakat semenanjung Arabia. Bahkan Muhammad mampu melakukan Targeting mulai dari kalangan raja-raja sampai pada budak-budak belian pada masa itu. Muhammad dapat melakukan sistem one brand for all tetapi dengan positioning yang berbeda.
Pada awalnya memang Muhammad melakukan prinsip Targeting, tapi kemudian ia tetap mengarah pada semua segmen yang ada. Muhammad telah mampu melakukan one on one marketing yang merupakan segmen terkecil dari market. Ia tidak lagi perlu melakukan Targeting secara khusus. Setiap individu yang ada dapat dijadikan target market oleh Muhammad. Muhammad mampu menjadi sosok yang dihormati di kalangan pengusaha saat itu. Semua ucapan dan perbuatannya selalu diteladani dan dijadikan contoh bagi orang lain. Muhammad telah melakukan targeting tidak hanya secara bisnis, tapi juga secara personal.
Langkah ini menghasilkan costumer life time value (nilai yang bisa didapatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu selama pelanggan tersebut menggunakan produk perusahaan) dan berujung pada long term relationship (hubungan jangka panjang).
Di Sadur dari
Buku : Muhammad Marketing