Dalam Rich Dad Poor Dad, saya menulis tentang ayah miskin saya yang sering berkata, "Aku tidak mampu membelinya." Saya juga menulis bahwa ayah kaya saya melarang putranya dan saya mengucapkan kata-kata itu. Melainkan, dia meminta kami mengatakan, "Bagaimana aku bisa membelinya?" Ucapan itu sangat sederhana, namun perbedaan di antara kedua ucapan itu sangat penting bagi ayah kaya saya. Dia berkata, "Bertanya kepada diri sendiri, 'Bagaimana aku sanggup membeli sesuatu' membuat kamu memiliki impian yang semakin besar."
Ayah kaya juga berkata, "Berhati-hatilah terhadap orang yang ingin membunuh impianmu." Tidak ada yang lebih buruk daripada seorang teman atau orang tercinta yang membunuh impian anda.
Ada orang-orang yang mungkin tidak bersalah atau tidak begitu bersalah, mengatakan hal-hal seperti:
1. "Anda tidak mungkin melakukannya."
2. "Itu terlalu berisiko. Tahukah anda berapa banyak orang yang gagal."
3. "Jangan bodoh. Dari mana anda mendapatkan ide itu."
4. "Kalau ide itu demikian bagus, kenapa tidak ada orang lain yang mengerjakannya sebelumnya."
5. "Oh, saya mencobanya beberapa tahun yang lalu. Saya akan memberi tahu anda kenapa itu tidak bisa jalan."
Saya telah memperhatikan bahwa orang yang membunuh impian orang lain adalah orang yang telah berhenti bermimpi. Bila anda melihat piramida pendidikan yang disebutkan di muka, impian sering kali muncul dari sisi spiritual pembelajaran, dan orang yang membunuh impian biasanya datang dari sisi emosional piramida.
Sumber :
Buku : Rich Dad Poor Dad
Penulis : Robert T. Kiyosaki