Sejak awal Muhammad muda telah menciptakan diferensiasi atas dirinya sehingga ia dikenal bukan sebagai satu di antara banyak pengusaha yang ada, tetapi sebagai satu-satunya pengusaha muda dengan hasil perdagangan yang luar biasa. Membawa keuntungan yang berlipat Ganda telah menjadi reputasi yang melekat pada diri Muhammad. Muhammad menyadari bahwa orang-orang Arab di masa itu khususnya bangsa Quraisy adalah orang yang pintar, dalam artian tidak akan dengan mudah menerima sesuatu yang berbeda dengan apa yang telah mereka percayai atau apa yang telah mereka anut.
Cara berdagang Muhammad yang lain dengan cara konvensional para pedagang Arab tidak membuatnya diasingkan, tetapi justru ia mampu meraih keuntungan yang jauh lebih baik dibanding dengan para pedagang lain. Muhammad telah melakukan sebuah istilah yang baru diangkat pada tahun 2002 oleh Sam Hill dan Glenn Rifkin yaitu, Radical Marketing. Radikal bukan dalam artian yang negatif atau bahkan destruktif, tetapi radikal dalam artian berbeda, dan dengan perbedaan tersebut dapat menjadi sebuah solusi bagi permasalahan yang sering timbul pada pola perdagangan konvensional pada masa itu. Muhammad mempunyai cara Pandang yang berbeda dengan para pengusaha pada masanya.
Apabila dasar-dasar dari Radical Marketing yang dikemukakan oleh Sam Hill dan Glenn Rifkin kita sematkan pada diri Muhammad maka kita akan menemukan banyak kesamaan. Uniknya, semua dasar itu dilakukan seorang diri bahkan jauh sebelum dasar tersebut diangkat ke permukaan dan menjadi sebuah bentuk pemasaran yang berbeda.
Sebagai contoh, mari kita bandingkan dua ciri utama pemasaran radikal menurut mereka dan dua hal yang menjadi pemikiran Muhammad.
Pertama, para pemasar radikal mempunyai ikatan-ikatan yang sangat intim dengan target market tertentu dengan tujuan untuk menciptakan sebuah komunitas pelanggan dan mengetahui apa- apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen.
Muhammad berkata, “Siapa yang ingin rezekinya dilapangkan Allah atau ingin usianya dipanjangkan, maka hendaklah ia menyambungkan silaturahmi.” (HR. Muslim, dari Anas bin Malik Ra.).
Ikatan yang menjadi dasar pergerakan para pemasar radikal telah dikemukakan dan sangat dianjurkan oleh Muhammad. Terlebih lagi penggunaan istilah silaturahmi (menyambungkan tali kasih sayang di dunia dan di akhirat) tidak hanya mencakup keadaan saat bertransaksi atau dalam ruang lingkup bisnis dan usaha, tetapi juga sampai pada hubungan pertemanan, persaudaraan dan bertetangga. Muhammad telah memberikan contoh bahwa sebuah hubungan yang baik antar sesama manusia tidak hanya dapat memberikan keuntungan dalam hal berdagang, tetapi juga memberikan ketenangan dalam hati. Niat baik menjadi aset nomor satu bagi para pengusaha dan hal ini tidak akan dapat diwujudkan tanpa adanya hubungan yang baik antara pedagang
dengan konsumennya.
Kedua, pemasar radikal cenderung mengarahkan fokus pada pertumbuhan dan ekspansi daripada upaya pengambilan keuntungan. Mereka menggunakan data pasar dengan sangat hati-hati dan melakukan tinjauan kembali pada teori bauran pemasaran.
Dalam berdagang, Muhammad tidak hanya fokus di kota Mekkah saja tetapi melakukan ekspor sampai ke negeri Syam seperti Palestina, Syria, Libanon dan Yordania. Muhammad menganjurkan untuk selalu bermurah hati, menjauhi sumpah yang berlebihan untuk mempromosikan, tidak menyaingi harga jual orang lain (perang harga) dan tidak memotong jalur distribusi.
Muhammad tidak hanya menggunakan data untuk memikirkan bagaimana caranya meningkatkan pertumbuhan perusahaan yang pada akhirnya akan menaikkan omzet perdagangan. Tetapi ia menggunakan kebiasaan orang-orang untuk menciptakan batasan-batasan perilaku yang akan mendukung pada praktik
perdagangan.
Muhammad lebih condong memerhatikan individu yang akan menggunakan data daripada hanya memerhatikan data tersebut. Pada akhirnya, Muhammad tidak hanya melakukan sebuah marketing yang berbeda tapi ia pun mampu meletakkan tahapan-tahapan yang dia lalui sebagai bentuk pemasaran yang lebih baik dan menggeser sistem pemasaran konvensional yang berlaku pada saat itu.
sumber : Muhammad Marketing