Muhammad dalam Melakukan Process

0 komentar

Pada awal perdagangan, Muhammad benar-benar memulai semuanya dari nol. Pernah ia menjadi agen untuk beberapa pengusaha kaya di kota Mekah. Dengan kegiatan tersebut, Muhammad dapat mengetahui lokasi-lokasi perdagangan di mana tempat membeli (supplier) dan di mana tempat menjual (pasar-pasar) di daerah utara, timur dan barat dari jazirah Arab.

Ditambah dengan pengetahuan yang rinci mengenai kebiasaan penduduk setempat membuat Muhammad dapat melakukan proses perdagangan dengan baik. Hubungan baik yang mendasari perdagangan Muhammad membuat ia mempunyai banyak jaringan yang mendukung akan usaha perdagangan yang dilakukan.

Dalam proses ini pun Muhmammad tetap mempertahankan perilaku jujur yang dimiliki. Saib ibn Ali Saib, dalam buku Muhammad sang Pedagang, menceritakan pengalaman berdagang dengan Muhammad. Ia mengatakan bahwa Muhammad selalu lurus dalam setiap perhitungannya.
     
Dalam al-Quran surat al-Baqarah Allah berfirman, “Apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang tidak ditentukan, hendaklah kamu menulisnya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menulisnya dengan adil”.(QS al-Baqarah [2]: 282).

Bermuamalah menggambarkan hubungan antara dua belah pihak yang salah satunya berkedudukan lebih tinggi dari pihak yang lain. Dalam hal ini, hubungan yang dimaksud dapat berupa hubungan antara perusahaan dengan mitra usaha, distributor, supplier, karyawan, investor dan pelanggan. Penulisan perjanjian dengan adil menggambarkan bahwa dalam perjanjian haruslah terdapat kejelasan mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak beserta waktu yang telah ditentukan. Kejujuran dan tidak adanya pihak yang dirugikan menjadi dasar perjanjian tersebut.
    
Untuk menghindari penyelewengan dan sanksi diperlukan seorang penulis sebagai pihak ketiga, dalam hal ini yang berkompeten dalam tata cara penulisan perjanjian.
   
Muhammad menekankan pada ketelitian atau detail dalam melakukan process, salah satunya dalam melakukan transaksi.
     
Rabi ibn Badr, seorang budak Thalhah ibn Ubaidillah yang pernah menjadi mitra bisnis Muhammad, mengatakan bahwa saat melakukan perniagaan, Muhammad adalah mitra yang paling baik. Muhammad tidak pernah menipu dan mereka tidak pernah berselisih.

source : buku Muhammad marketing


Share this article :
 
TEMPLATE ASWAJA| Success = Dream x Work x System - All Rights Reserved