Apakah yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai sukses? Unruk mengevaluasi pertanyaan ini, adalah perlu pertama-tama kita mengerti apakah 'sukses' itu, dan apakah yang hampir semua orang sukses miliki secara umum. Adalah logis dan aman untuk menduga bahwa siapa pun yang membaca buku ini adalah orang yang ingin sukses clalam karier atau bisnisnya. Namun demikian, menurut survei, hanya 5% dari populasi manusia yang akan mencapai potensi optimal mereka dalam segala aktivitas atau proses sukses, dan 95% selebihnya tidak akan menjadi orang sukses.
Menurut definisi umum, "Sukses adalah realisasi dari pencapaian hal yang berguna", sedangkan menurut buku "No Pain No Gain" , "Sukses adalah menikmati keberbasilan pencapaian tujuan hidup yang berguna", karena menurut saya, sekalipun seseorang mencapai tujuan hidupnya yang berguna atau hebat, namun jika ia tidak mampu menikmatinya apakah karena terlalu sibuk, atau menjadi sakit fisik atau mental maka itu tidaklah pantas disebut sukses.
Jadi sukses itu berbeda untuk setiap individu. Bagi seseorang, mendapatkan penghasilan sebesar 50 juta rupiah per tahun dianggap sukses, sedangkan bagi seorang lain, mendapat penghasilan 5 miliar rupiah per tahun barulah dianggap sukses. Atau bagi seseorang, menjadi manajer di perusahaan kecil sudah dianggap sukses, sedangkan orang lain menganggap sukses jika telah menjadi direktur utama sebuah perusahaan publik.
Apa pun juga sesuatu yang anda anggap sebagai sukses, diperlukan sekurang-kurangnya 5 karakteristik yang biasa dimiliki oleh orang sukses:
• Goals adalah faktor dominan yang paling penting untuk mencapai sukses. Tanpa tujuan atau target hidup yang realistik dan jelas, bagaimana anda akan tahu apakah anda telah mencapai sukses atau belum dan dalam taraf apa. Semua orang sukses yang saya ketahui, mempunyai tujuan hidup yang jelas, realistis, terukur dan bisa dicapai, serta dapat disesuaikan atau direvisi jika diperlukan. Dalam menetapkan tujuan hidup, tentu saja anda boleh menginginkan apa saja selama anda percaya bahwa hal itu bisa dicapai. Sebab jika anda menetapkan tujuan yang tidak realistis, sekalipun anda percaya, namun jika akal sehat anda menentangnya, maka hal itu bukanlah ide yang baik.
Sebagai misal, anda menginginkan mempunyai tabungan sebesar satu miliar rupiah pada akhir tahun, dan nilai tabungan anda sampai hari ini baru sekitar seratus juta rupiah, dan penghasilan bulanan anda adalah sepuluh juta rupiah, sedangkan sekarang sudah bulan September, maka tujuan anda itu dinamakan tidak realistis atau 'wishful thinking . Sekalipun mukjizat bisa saja terjadi, misalnya anda menang undian, atau mendapat hibah dari saudara jauh, atau menemukan harta karun, sehingga tujuan anda tercapai, namun semua itu adalah kejadian yang tidak wajar, dan tidak sistematis, sehingga sebaiknya tidak diperhitungkan di dalam merancang tujuan hidup.
• Perilaku positif adalah faktor kedua yang dominan dimiliki oleh para orang sukses. Saya sendiri belum pernah menemukan atau mengetahui ada orang yang sukses karena upaya halalnya sendiri yang tidak memiliki perilaku positif. Mereka selalu melihat dunia ini dari sudut yang positif, yakni mempunyai perilaku 'can-do dan bukan 'can't-do' pada setiap situasi, karena menyadari bahwa "If you think you can or if you think you can't, you're right." Semua orang sukses percaya bukan hanya kepada diri mereka sendiri, melainkan juga kepada tujuan hidup mereka.
Perilaku positif adalah dasar sekaligus penopang kesuksesan, yang bisa anda dapatkan melalui proses belajar yang terus menerus, agar kompetensi dan wawasan anda terus meningkat, sehingga anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik dan lebih cepat, serta mampu menerima tanggung jawab yang lebih besar. Perilaku positif membuat orang sadar bahwa selalu ada harga yang harus dibayar untuk mencapai kesuksesan hidup, yang kelak akan memberikan pengembalian investasi yang sesuai, apakah besar atau kecil; pengembalian hasil tanpa investasi akan selalu = 0.
• "Thinking is the hardest work there is, which is the probable reason why so few engage in it" (Henry Ford). Anda adalah produk pikiran anda. Apa saja yang mendominasi pikiran anda setiap waktu, itulah yang akan anda ciptakan dalam realita hidup, apakah itu berupa kemiskinan atau kekayaan, kegagalan ataukah keberhasilan, semua bersumber dari pikiran anda. Yang memungkinkan manusia berkuasa atas segala sesuatu di atas muka bumi ini adalah kemampuannya untuk berpikir. Demikian pula dengan semua orang sukses yang saya ketahui, mereka mau dan mampu menggunakan talenta ini dan terus meningkatkan potensinya secara optimal untuk mengontrol nasib mereka sendiri.
Sekalipun ada orang sukses yang tidak mempunyai pendidikan formal yang tinggi, namun mereka mempunyai kualitas pikiran yang luar biasa, seperti kecerdasan, daya ingat yang kuat dan kemampuan menganalisis serta mengambil keputusan dengan data yang minim. Mereka praktis dan logis, tidak bertele-tele, dan tidak teoritis.
• Anda sulit untuk bisa sukses sendiri, anda memerlukan networking. Anda selalu akan menerima apa yang anda berikan. Jika anda ingin mendapat pertolongan, maka anda harus bersifat penolong. Jika anda sukses, bantulah orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika anda ingin dicintai, maka anda harus mencintai. Setiap kisah sukses yang saya ketahui adalah kisah tentang orang yang bekerja sama. Setiap orang memberi kontribusi dengan keunikan talenta, keterampilan, dan kemampuan masing-masing. Lakukan apa yang terbaik yang anda miliki, dan biarkan orang lain mengisi kekurangan anda, demikian juga sebaliknya. Dengan adanya pemahaman bahwa anda memerlukan orang lain, dan anda diperlukan oleh orang lain, maka setiap hubungan interrelasi menjadi berkualitas dan saling menguntungkan, secara rnoril maupun materil. Itulah yang dilakukan oleh banyak orang sukses; mereka berteman, dan mereka berbagi; hari ini mereka memberi, besok mereka diberi; hari ini mereka menolong, besok mereka ditolong. Give and
take, itulah azasnya.
• Ketabahan hati dan keuletan selalu menang. Anda tidak akan pernah gagal, asalkan tidak berhenti mencoba. Jika anda menghadapi kesulitan atau hambatan, cobalah mencari dan memikirkan cara lain yang lebih baik untuk mengatasinya. Kemudian, lakukanlah lagi. Seperti yang dikatakan oleh Winston Churchill
ketika menghadapi saat-saat yang paling gelap dalam perjalanan karier hidupnya, "Never, never, never give up!"
• Jika anda tidak suka terhadap keadaan anda hari ini, jangan harapkan bahwa esok akan menjadi lebih baik, jika tanpa perubahan. Ubahlah perilaku anda, prioritas anda, dan aktivitas anda. Berubahlah dari reaktif menjadi proaktif. Hanya dengan berinisiatif mengubah keadaan, anda bisa mengharapkan bahwa hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini. Menurut saya, kehidupan itu seperti film. Anda menulis skenarionya. Anda menjadi aktor atau aktrisnya, sekaligus menjadi sutradara dan kritikus. Dan seperti setiap film, ceritanya bisa berakhir. Sehingga apa yang terpenting dalam hidup bukanlah sekadar perjalanan kisahnya, melainkan kualitas dari perjalanan hidup itu. Karenanya adalah vital untuk membuat setiap hari—atau setiap adegan film menjadi hari terbaik anda, dengan memikirkan dan memberikan hanya yang terbaik bagi hidup anda dan orang lain.
Sebagai tambahan atas beberapa karakteristik atau mental sukses di atas, saya perlu menekankan tentang kuasa dan pengaruh sikap pikiran terhadap sukses, bahwa hanya anda sendirilah yang bisa mengarnbil inisitif untuk membebaskan kuasa dari pikiran anda, agar terbebas dari pengaruh dan kungkungan lingkungan, tradisi, kepercayaan dan pengajaran umum yang kebanyakan adalah marginal.
Percayalah bahwa anda telah memiliki potensi kekuatan pikiran yang luar biasa, yang akan mengejutkan anda, namun yang biasanya tidak dimanfaatkan oleh orang kebanyakan. Saya hanya bisa membantu anda memberikan pengertian tentang beberapa faktor yang akan mencetuskan kuasa pikiran anda, namun yang selanjutnya harus anda sendiri yang bergerak melakukannya:
• Passion: Semua orang sukses memiliki hasrat internal yang berkobar- kobar untuk mencapai hasil terbaik, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan, yang memberi energi dan semangat juang untuk mencapai potensi diri mereka yang optimal.
Mereka tidak memerlukan motivasi dari luar, karena mereka memiliki 'self-starter motivation, karena hasrat itu telah menjadi obsesi, yang mengikuti dan mempengaruhi kehidupan mereka 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sepanjang tahun, seperti api abadi yang tidak akan padam sekalipun menghadapi berbagai rintangan dan terjangan badai kehidupan. Mental power itu membuat mereka tidak kenal menyerah apalagi berhenti, dan mereka tidak akan melakukan hal apa pun kecuali untuk mencapai tujuan hidup mereka.
• Belief'. "They can because they think they can" Virgil. Anda hanya akan bisa mendapatkan penghasilan 500 juta rupiah per tahun, jika pertama-tama anda percaya bisa memperolehnya. Jika anda tidak percaya, maka anda akan mengatakan kepada diri anda sendiri bahwa anda menginginkannya, namun tidak akan bisa
mencapainya. Kebenaran hidup tentang batasan potensi manusia ialah pikirannya sendiri yang akan mempengaruhi sistem kepercayaan seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Jika anda mengembangkan kepercayaan kepada kemampuan diri anda,maka secara otomatis anda juga akan mengembangkan realitas
terhadap pencapaian hasil, atau mudahnya: Jika anda berpikir kerdil, maka anda akan percaya bahwa anda adalah kerdil, dan akan melakukan hal-hal yang kerdil, sehingga membuahkan hasil yang juga kerdil. Sebaliknya, jika anda berpikir besar, maka anda akan percaya bahwa anda adalah orang besar yang melakukan perbuatan-perbuatan besar, sehingga menghasilkan prestasi besar.
Ada kisah kehidupan seseorang yang saya kagumi, yang sekalipun penuh dengan penderitaan dan kegagalan namun ia tetap percaya bahwa mimpinya akan terwujud:
Bisnisnya bangkrut ketika ia berusia 31 tahun
Dikalahkan dalam pemilihan legislatif pada usia 32 tahun
Gagal lagi dalam menjalankan bisnis pada usia 34 tahun
Ditinggal mati oleh pasangan hidup pada usia 35 tahun
Menderita gangguan saraf pada usia 36 tahun
Gagal dalam pemilihan kongres pada usia 38 tahun
Gagal dalam pemilihan anggota kongres pada usia 43 tahun
Gagal dalam pemilihan anggota kongres pada usia 46 tahun
Gagal dalam pemilihan anggota kongres pada usia 48 tahun
Gagal dalam pemilihan senat pada usia 55 tahun
Gagal untuk menjadi Wakil Presiden pada usia 56 tahun
Gagal dalam pemilihan senat pada usia 58 tahun
Terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat pada usia 60 tahun
Dengan begitu banyak kegagalan dan penderitaan hidup yang dialaminya, Presiden Abraham Lincoln sebenarnya tidak mempunyai alasan untuk tetap gigih berjuang, namun kepercayaan yang sedemikian kuat bahwa dirinya suatu hari akan mencapai sukses, telah memberinya semangat dan kemampuan untuk bangkit kembali setelah jatuh berulang kali dan tetap menatap masa depan, sehingga patut diteladani prinsip hidupnya,
"Failure is not yours, unless you quit!"
• Strategy: Strategi adalah peta perjalanan yang anda pergunakan untuk mencapai tujuan hidup dan ambisi anda. Hanya percaya bahwa anda akan mendapatkan penghasilan sebesar 500 juta rupiah per tahun tidaklah cukup. Anda harus merancang suatu strategi yang member! hidup anda arah yang jelas menuju sukses secara efektif-efisien, agar perjalanan anda tidak berputar-putar atau berjalan di tempat, melainkan cepat tepat menuju sasaran.
• Energy: Tanpa vitalitas fisik untuk melakukan tindakan, rasanya semua hal baik hanya menjadi mimpi belaka. Sekalipun anda mempunyai ambisi, kepercayaan diri serta strategi untuk mencapai sukses, namun jika anda tidak mampu bertindak, semuanya akan sia-sia. Sukses tidak bisa dipisahkan dari ketersediaan
energi fisik, mental dan spiritual, yang memungkinkan kita untuk bekerja keras dalam meraih kesuksesan. Energi fisik adalah kekuatan dan kesehatan tubuh yang berasal dari masukan nutrisi yang seimbang, sehingga penting untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan dengan pola makan yang baik, plus olahraga yang teratur. Sedangkan energi mental dan spiritual berasal dari lingkungan pergaulan dan proses pembelajaran kita, sehingga penting menempatkan diri anda pada situasi yang kondusif terhadap sukses, dan bukan yang polutif.