Ada enam ketakutan mendasar dan berbagai kombinasinya yang sering menyengsarakan manusia. Beruntunglah orang yang bisa bebas dari enam jenis ketakutan itu, yang peringkatnya saya sajikan berikut ini berdasarkan tingkat atau frekuensi kemunculannya :
1. Takut Miskin
2. Takut Dikritik atau dicela
3. Takut jatuh sakit
4. Takut kehilangan cinta seseorang
5. Takut menjadi tua
6. Takut pada kematian
Jenis ketakutan lainnya tidak begitu penting dan dapat dikategorisasikan di bawah salah satu dari jenis ketakutan di atas. Keenam rasa takut itu muncul dari masa ke masa di dalam daur lingkaran setan yang muncul dalam berbagai siklus. Selama lebih dari enam tahun, pada masa depresi ekonomi, kami dibuat kacau dan bingung oleh siklus TAKUT PADA KEMISKINAN. Pada masa perang kita senantiasa dibuat ngeri oleh KETAKUTAN PADA KEMATIAN. Bahkan di masa-masa damai dan makmur, kita masih bergelut dengan KETAKUTAN PADA PENYAKIT, seperti dibuktikan oleh berbagai penyakit dan wabah yang melanda dunia.
padahal sesungguhnya rasa takut itu berasal dari kondisi pikiran semata. Kondisi pikiran dapat dikontrol dan diarahkan. Kalau dibandingkan dengan orang awam, para dokter sangat jarang sakit. dan itu tak lain ialah karena mereka TIDAK TAKUT PADA PENYAKIT. Tanpa takut dan ragu, dokter-dokter itu setiap hari melakukan kontak fisik dengan ratusan pasien yang menderita penyakit menular seperti cacar, tanpa takut terinfeksi atau terjangkit. Kekebalan mereka itu pada umumnya disebabkan oleh sikap mereka yang sama sekali TIDAK TAKUT terhadap pernyakit-penyakit itu.
Tak sesuatu pun dapat kita ciptakan tanpa mengawalinya dengan sebuah impuls pikiran. Pernyataan di atas masih disusul dengan pernyataan lainnya yang tak kalah penting, yakni: IMPULS-IMPULS PIKIRAN BAIK YANG SADAR MAUPUN TAK SADAR AKAN SEGERA MENJELMA MENJADI KENYATAAN. Impuls-impuls pikiran yang secara kebetulan ditangkap oleh benak kita (pikiran itu terpancar dari otak orang lain) dapat menentukan kondisi finansial, bisnis, profesional dan status sosial kita, sebagaimana impuls pikiran yang kita munculkan secara sadar di dalam diri kita.
Alam memberi kita kemampuan untuk mengendalikan apa yang disebut PIKIRAN. Segala sesuatu yang kita ciptakan pasti berawal dengan sebuah impuls pikiran, fakta itu akan mempermudah kita memahami prinsip bahwa KETAKUTAN juga dapat dikuasai atau dikendalikan. Kalau memang SEMUA PIKIRAN MANUSIA CENDERUNG MENJELMA MENJADI KENYATAAN (ini memang benar dan tak diragukan lagi), maka impuls-impuls pikiran yang berupa rasa takut akan kemiskinan tidak mungkin menjelma menjadi keberanian dan kesuksesan.
Think and Grow Rich
1. Takut Miskin
2. Takut Dikritik atau dicela
3. Takut jatuh sakit
4. Takut kehilangan cinta seseorang
5. Takut menjadi tua
6. Takut pada kematian
Jenis ketakutan lainnya tidak begitu penting dan dapat dikategorisasikan di bawah salah satu dari jenis ketakutan di atas. Keenam rasa takut itu muncul dari masa ke masa di dalam daur lingkaran setan yang muncul dalam berbagai siklus. Selama lebih dari enam tahun, pada masa depresi ekonomi, kami dibuat kacau dan bingung oleh siklus TAKUT PADA KEMISKINAN. Pada masa perang kita senantiasa dibuat ngeri oleh KETAKUTAN PADA KEMATIAN. Bahkan di masa-masa damai dan makmur, kita masih bergelut dengan KETAKUTAN PADA PENYAKIT, seperti dibuktikan oleh berbagai penyakit dan wabah yang melanda dunia.
padahal sesungguhnya rasa takut itu berasal dari kondisi pikiran semata. Kondisi pikiran dapat dikontrol dan diarahkan. Kalau dibandingkan dengan orang awam, para dokter sangat jarang sakit. dan itu tak lain ialah karena mereka TIDAK TAKUT PADA PENYAKIT. Tanpa takut dan ragu, dokter-dokter itu setiap hari melakukan kontak fisik dengan ratusan pasien yang menderita penyakit menular seperti cacar, tanpa takut terinfeksi atau terjangkit. Kekebalan mereka itu pada umumnya disebabkan oleh sikap mereka yang sama sekali TIDAK TAKUT terhadap pernyakit-penyakit itu.
Tak sesuatu pun dapat kita ciptakan tanpa mengawalinya dengan sebuah impuls pikiran. Pernyataan di atas masih disusul dengan pernyataan lainnya yang tak kalah penting, yakni: IMPULS-IMPULS PIKIRAN BAIK YANG SADAR MAUPUN TAK SADAR AKAN SEGERA MENJELMA MENJADI KENYATAAN. Impuls-impuls pikiran yang secara kebetulan ditangkap oleh benak kita (pikiran itu terpancar dari otak orang lain) dapat menentukan kondisi finansial, bisnis, profesional dan status sosial kita, sebagaimana impuls pikiran yang kita munculkan secara sadar di dalam diri kita.
Alam memberi kita kemampuan untuk mengendalikan apa yang disebut PIKIRAN. Segala sesuatu yang kita ciptakan pasti berawal dengan sebuah impuls pikiran, fakta itu akan mempermudah kita memahami prinsip bahwa KETAKUTAN juga dapat dikuasai atau dikendalikan. Kalau memang SEMUA PIKIRAN MANUSIA CENDERUNG MENJELMA MENJADI KENYATAAN (ini memang benar dan tak diragukan lagi), maka impuls-impuls pikiran yang berupa rasa takut akan kemiskinan tidak mungkin menjelma menjadi keberanian dan kesuksesan.
Think and Grow Rich